Senin, 23 Juli 2012

MAN 2 BOJONEGORO INTEGRASIKAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN STUDI DAKWAH ISLAMIYAH

Idialnya, pendidikan menghasikan manusia yang cerdas secara keilmuan, dan baik secera moral, tetapi faktanya pendidikan seringkali hanya mampu mengisi ranah kognitif belaka, sehingga pendidikan (selama ini) umumnya hanya menghasilkan menusia-manusia cerdas secera keilmuan, tetapi (maaf) lemah secara moral. Menyadari hal itu, kementerian Pendidikan Nasional belakangan ini mencanangkan pendidikan karakter agar ke depan bangsa ini menjadi cerdas dan berkarekter, sehingga Indonesia tidak lagi berada pada urutan ke 112 dari 182 negera di dunia. Ironi memang, negeri ini dikenal negeri yang subur, kaya raya. Kakek nenek kita mengibaratkan negeri ini sebagai negeri yang gemah ripah loh jinawi. Tetapi faktanya slogan itu masih tetap slogan pasif. Madrasah Aliyah Negeri 2 Bojonegoro dalam menerapkan pendidikan karakter antara lain diimplementasikan dalam kegiatan SDI (Studi Dakwah Islamiyah), yaitu kegiatan ekstrakurikuler dengan metode menerjunkan para siswa-siswi ke desa-desa mitra atau desa binaan di Kabupaten Bojonegoro. Tahun 2011 ini kegiatan studi dakwah Islamiyah sudah memasuki tahun ke tujuh dan dilaksanakan di Desa Bendo Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Materi kegiatan studi dakwah Islamiyah secara umum adalah belajar bermasyarakat, baik dalam pendidikan, keagamaan, ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan hidup. Menurut Mokh. Mas Ulin, M.Pd.I, kepala MAN 2 Bojonegoro, “Maksud dan tujuan kegiatan ini, agar siswa mempunyai karakter yang kuat, tidak cengeng, tanggung jawab, tidak mengeluh, percaya diri, jujur, ulet, sabar dalam menghadapi tantangan, suka bermusyawarah, dan dapat ber-muasyarah dengan masyarakat setempat (tidak eksklusif) dan mengerti ungah-unguh (tata karma) dalam bermasyarakat,” . Lebih lanjut Pak Ulin, (panggilan akrab) bapak H. Mokh Mas Ulin menegaskan, “Model model pembelajaran seperti ini adalah pendidikan integratif, memadukan teori dan praktek. Kalau di sekolah siswa-siswi lebih banyak mengkaji “tentang” kehidupan, tetapi di lapangan anak-anak betul-betul belajar kehidupan. Belajar bermusyawarah, belajar tata karma dan lain sebagainya, bukan lagi belajar “tentang” musyawarah, tata karma, bermasysrakat dan lain sebagainya. Meskipun kegiatan ini hanya bersifat pelatihan, tetapi masyarakat setempat mengapreasiasi dengan baik, terbukti ketika kegiatan menjelang berakhir masyarakat yang ditempati berharap agar kegiatan ini diadakan lagi pada tahun mendatang. (Ali Mujahidin, Humas MAN 2 Bojonegoro) dikutip dari: http://www.man2bojonegoro.co.cc/ Banyak yang datang kesini mencari informasi tentang : Bojonegoro, kab. bojonegoro, man 2 bojonegoro, man bojonegoro, man keterampilan, pramuka man 2 bojonegoro, man model bojonegoro, ektra kulikuler man 2 bojonegoro, kerusuhan man 2 bojonegoro, dinas pendidikan bojonegoro, kota matoh bojonegoro, pmrmandabo, osmanda bojonegoro, pramanda bojonegoro, pmr mandabo, mandabo, osis mandabo, osis man 2 bojonegoro, kotaku bojonegoro, wisata bojonegoro, dander bojonegoro, kepala sekolah man 2 bojonegoro, sman 2 bojonegoro, sman bojonegoro, bojonegoro matoh, kelulusan man 2 bojonegoro,pak maskur man 2 bojonegoro, facebook man 2bojonegoro, cewek man 2 bojonegoro, syarat masuk man 2 bojonegoro, prestasi man 2 bojonegoro, alumni man 2 bojonegoro, lulusan man 2 bojonegor siap kerja, futsal man 2 bojonegoro, pagar nusa man 2 bojonegoro, pn man 2 bojonegoro.

0 komentar:

Posting Komentar

Newer Posts Older Posts